Tag: Kuliner Solo

Nasi Liwet: Kenikmatan Nasi Gurih Khas Solo

Resep Nasi Liwet Sunda Ikan Asin Petai, Dijamin Bikin Nambah

1. Apa Itu Nasi Liwet?

Nasi ini container homes portugal adalah hidangan nasi khas dari Solo yang terkenal dengan cita rasa gurih dan kaya rempah. Biasanya, nasi ini dimasak dengan santan dan bumbu seperti daun salam, serai, dan bawang putih, yang memberikan rasa yang khas. Yang membedakan nasi liwet Solo dari nasi liwet daerah lain adalah cara penyajiannya yang unik dan kekhasan bumbunya. Makanan ini biasanya disajikan dalam keadaan masih hangat, dengan lauk pelengkap yang membuatnya semakin menggugah selera.

2. Sejarah Nasi Liwet: Dari Tradisi Hingga Modernitas

Nasi ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram, tepatnya pada abad ke-17. Pada awalnya, nasi ini dimasak dengan cara yang sederhana dan menjadi hidangan sehari-hari para bangsawan atau rakyat biasa di Solo. Konon, makanan ini diciptakan untuk merayakan kebersamaan dalam sebuah acara keluarga atau tradisi tertentu. Hingga saat ini, makanan ini tetap menjadi makanan yang populer di Solo, bahkan sudah dikenal oleh wisatawan luar daerah sebagai salah satu kuliner wajib dicoba.

3. Cara Membuat Nasi Liwet yang Gurih

Untuk membuat nasi liwet khas Solo yang gurih dan lezat, pertama-tama, kamu harus menyiapkan bahan-bahan utama seperti beras, santan, daun salam, serai, bawang merah, dan bawang putih. Nasi dimasak dengan santan dan rempah-rempah tersebut hingga nasi menyerap semua bumbu dan menjadi sangat gurih. Biasanya, makanan ini dimasak dalam wajan besar yang disebut “liwet” (berasal dari kata “liwet” yang berarti memasak dengan cara tertentu), dengan api kecil agar bumbunya meresap sempurna.

4. Lauk Pelengkap Nasi Liwet

Nasi ini tidak lengkap tanpa lauk-pauk yang khas. Biasanya, makanan ini disajikan dengan lauk seperti ayam suwir, telur pindang, ikan asin, atau sambal goreng tempe. Beberapa tempat juga menambahkan lalapan segar seperti daun kemangi dan timun untuk menambah kesegaran. Yang membuat makanan ini semakin nikmat adalah sambal terasi atau sambal tomat yang memberikan rasa pedas dan segar, yang berpadu sempurna dengan nasi yang gurih.

5. Keistimewaan Nasi Liwet Solo

Keistimewaan nasi liwet Solo terletak pada rasa gurih yang lembut dan rempah yang kaya. Salah satu faktor utama yang membuat nasi ini berbeda adalah penggunaan santan kelapa yang memberikan tekstur lembut pada nasi, serta aroma yang khas. Ditambah lagi, cara memasaknya yang cenderung menggunakan api kecil untuk waktu yang lebih lama, sehingga semua rasa bumbu bisa meresap dengan sempurna ke dalam nasi. Hal ini yang membuat nasi liwet Solo selalu menjadi favorit bagi siapa saja yang mencobanya.

6. Nasi Liwet di Solo: Tempat yang Harus Dikunjungi

Jika kamu berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi nasi liwet asli. Ada banyak warung atau rumah makan di Solo yang menyajikan makanan ini dengan resep tradisional, seperti Nasi Liwet Bu Wongso Lemu atau Nasi Liwet Gareng Poci. Masing-masing tempat punya cara khas dalam memasak dan menyajikan nasi ini, namun tetap mempertahankan cita rasa yang autentik. Selain itu, ada juga beberapa restoran yang menawarkan nasi liwet dalam kemasan modern, dengan variasi lauk yang lebih beragam.

7. Nasi Liwet dan Kebersamaan

Bagi masyarakat Solo, makan nasi ini bukan hanya sekadar makan, tapi juga tentang kebersamaan. Nasi ini sering kali disajikan dalam acara-acara khusus, seperti pernikahan, syukuran, atau perayaan lainnya. Keunikan makanan ini juga terletak pada cara menyajikannya dalam satu nampan besar yang bisa dinikmati bersama-sama. Hal ini menjadikan makanan ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang berbagi dan merayakan kebersamaan dengan orang-orang terdekat.

8. Tips Menikmati Nasi Liwet Khas Solo

Agar bisa menikmati makanan ini dengan maksimal, kamu bisa menyantapnya dengan cara tradisional, yaitu makan menggunakan tangan. Meskipun bisa menggunakan sendok dan garpu, makan dengan tangan memberikan sensasi yang lebih menyatu dengan hidangan. Jangan lupa untuk mencocol makanan ini dengan sambal yang pedas dan segar, serta menikmatinya dengan lauk-pauk yang sudah disebutkan tadi.

Serabi Notosuman: Jajanan Legendaris dari Solo

Asal-usul Serabi Notosuman Khas Solo yang Legendaris : Okezone Women

Serabi Notosuman, Cita Rasa dari Masa ke Masa

Kalau kamu pernah main ke Kota Solo containerhomesportugal.com , pasti tahu dong sama yang namanya Serabi Notosuman. Jajanan satu ini udah jadi ikon kuliner yang legendaris banget. Nggak cuma warga lokal, wisatawan dari luar kota pun sering rela antre demi bisa menikmati serabi ini langsung dari tempat aslinya.

Serabi Notosuman itu udah eksis sejak zaman dulu, tepatnya sekitar awal tahun 1920-an. Bayangin aja, udah hampir seabad lamanya serabi ini tetap eksis dan dicintai banyak orang. Bukan cuma karena rasanya yang khas, tapi juga karena tradisi dan keaslian resep yang tetap dipertahankan sampai sekarang.


Asal Usul Nama “Notosuman”

Buat kamu yang penasaran, kenapa sih namanya Serabi Notosuman?
Jadi, nama ini diambil dari nama jalan tempat asal pembuat pertamanya, yaitu Jalan Notosuman (sekarang dikenal dengan Jalan Mohammad Yamin, Solo). Dari situlah nama “Serabi Notosuman” melekat sampai sekarang.

Serabi ini pertama kali dijual oleh pasangan suami-istri bernama Tuginem dan Harjo Wiyono. Awalnya cuma dijajakan secara sederhana di depan rumah. Tapi karena rasanya enak banget dan bikin nagih, lama-lama jadi terkenal ke mana-mana. Sekarang, generasi penerusnya masih menjaga cita rasa dan cara masaknya supaya tetap sama kayak dulu.


Rasa Klasik yang Nggak Tergantikan

Yang bikin Serabi Notosuman beda dari serabi biasa adalah bahan dan cara masaknya. Serabi ini dibuat dari adonan tepung beras, santan kelapa, dan gula, lalu dimasak di atas wajan kecil dari tanah liat. Tanpa minyak, tanpa tambahan modern—semuanya serba tradisional.

Ada dua varian rasa klasik yang paling populer:

  1. Serabi Original (Putih) – rasanya gurih dan lembut, pas banget buat kamu yang suka cita rasa santan kelapa yang kuat.

  2. Serabi Cokelat – tambahan cokelat meleleh di atasnya bikin serabi ini punya rasa manis legit yang khas.

Tekstur serabinya juga unik. Pinggirannya agak kering dan renyah, tapi bagian tengahnya lembut dan basah. Kombinasi itu yang bikin setiap gigitan terasa istimewa.


Proses Pembuatan yang Masih Tradisional

Sampai sekarang, proses pembuatan Serabi Notosuman masih setia pakai cara lama. Para penjualnya memasak serabi di atas tungku arang dengan cetakan tanah liat. Wangi arang yang khas itu justru jadi salah satu rahasia aroma menggoda dari serabi ini.

Setiap serabi dimasak satu per satu dengan penuh kesabaran. Waktu matangnya juga nggak lama, sekitar dua menit per serabi. Begitu matang, serabi langsung digulung pakai daun pisang biar aromanya makin sedap dan tetap hangat waktu dibawa pulang.


Lokasi dan Cara Menikmati Serabi Notosuman

Kalau kamu mau nyobain langsung serabi legendaris ini, datang aja ke Jl. Mohammad Yamin No. 28, Solo. Di sana kamu bisa lihat langsung proses pembuatannya sambil menikmati aroma serabi yang baru matang.
Biasanya, serabi dijual per bungkus isi 10 biji. Harganya masih ramah di kantong, dan cocok banget buat oleh-oleh.

Serabi Notosuman paling enak dimakan selagi hangat, ditemani secangkir teh manis atau kopi hitam. Tapi kalau mau disimpan, bisa juga dimakan dingin—teksturnya tetap lembut dan rasa manis gurihnya nggak hilang.


Kenapa Serabi Notosuman Tetap Diminati?

Meski zaman udah modern, tapi Serabi Notosuman tetap punya tempat di hati para pecinta kuliner. Kenapa?
Karena jajanan ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan dan tradisi. Banyak orang yang dulu dibelikan serabi ini waktu kecil, sekarang balik lagi buat ngenalin ke anak-anak mereka.

Selain itu, di tengah banyaknya makanan modern dan kekinian, Serabi Notosuman tetap setia dengan resep turun-temurun. Justru keaslian itulah yang jadi daya tariknya.


Kesimpulan: Warisan Kuliner yang Patut Dijaga

Serabi Notosuman bukan sekadar jajanan, tapi warisan kuliner khas Solo yang sudah melewati zaman. Dengan rasa gurih manis yang khas, cara masak tradisional, dan aroma yang menggoda, pantas aja kalau jajanan ini masih jadi favorit sampai sekarang.

Jadi, kalau kamu lagi ke Solo, jangan lupa mampir dan cobain langsung. Karena belum sah rasanya ke Solo kalau belum menikmati Serabi Notosuman yang legendaris ini!