Burung Sogok Ontong, Konon Kicaunya Jadi Pesaing Cucak Hijau - Radar Kediri  - Halaman 2

1. Si Kecil yang Gak Kalah Heboh

Pernah lihat burung mungil warna-warni yang mondar-mandir di taman atau hutan sambil hisap bunga? Nah, itu dia Sogok Ontong container homes portugal , burung kecil yang jadi favorit para pengamat burung karena warnanya yang nyentrik dan tingkahnya yang lucu.

Burung ini dikenal juga dengan nama lain seperti burung madu sriganti. Nama latinnya adalah Cinnyris jugularis. Ukurannya kecil banget, cuma sekitar 10–12 cm, tapi jangan remehkan kemampuannya—dia lincah, cepat, dan punya peran penting dalam ekosistem.


2. Warna Cantik, Gak Cuma Gaya-Gayaan

Kalau soal tampilan, Sogok Ontong ini gak kalah dari burung hias yang mahal. Bulu jantan biasanya punya warna kuning cerah di dada, dengan kilau biru-metalik di tenggorokan dan kepala. Sedangkan betinanya lebih kalem, dominan kuning zaitun.

Warna-warni itu bukan cuma buat gaya loh, tapi juga jadi “senjata” buat menarik perhatian lawan jenis. Burung jantan biasanya bakal pamer warna dan nyanyi-nyanyi kecil buat deketin betina. Mirip manusia juga ya, suka tebar pesona.


3. Suka Banget Madu dan Bunga

Sesuai julukannya, si “penghisap madu”, makanan utama Sogok Ontong adalah madu dari bunga. Dia punya paruh yang panjang dan melengkung ke bawah—pas banget buat menjangkau nektar dalam bunga.

Selain madu, mereka juga makan serangga kecil dan laba-laba, terutama saat lagi musim kawin. Protein tambahan ini penting buat bantu proses berkembang biak dan tumbuh kembang anak-anaknya nanti.

Oh ya, karena hobi nyari nektar dari bunga ke bunga, Sogok Ontong juga berperan penting sebagai penyerbuk alami. Tanpa disadari, dia bantu tanaman buat berkembang biak. Keren, kan?


4. Bisa Ditemuin di Mana Aja?

Sogok Ontong termasuk burung yang gampang ditemuin. Mereka tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, sampai Australia bagian utara. Di Indonesia sendiri, hampir semua pulau ada burung ini, dari Sumatera sampai Papua.

Mereka gak terlalu pilih-pilih soal habitat. Bisa tinggal di hutan, kebun, taman kota, sampai pekarangan rumah. Asal ada bunga, dia bakal betah di situ. Gaya hidupnya cukup fleksibel, makanya mereka bisa bertahan di lingkungan yang terus berubah.


5. Suara Kecil Tapi Aktif Banget

Meski kecil, Sogok Ontong cukup bawel. Suaranya tajam, “cik-cik-cik” terus-menerus, apalagi waktu pagi dan sore. Kadang mereka juga suka nyanyi sambil terbang pendek dari satu ranting ke ranting lain.

Mereka ini territorial, alias suka jaga wilayah. Kalau ada burung lain yang dianggap ganggu, si jantan bakal kejar-kejaran buat usir. Lucu tapi serius!


6. Bersarang dari Bahan Alami

Sogok Ontong betina biasanya bikin sarang dari serat tumbuhan, lumut, dan jaring laba-laba. Sarangnya unik, bentuknya kayak kantong menggantung di ujung ranting pohon.

Biasanya, mereka taruh sarang di tempat yang agak tersembunyi biar gak gampang diganggu. Dalam satu kali musim kawin, bisa bertelur 1–3 butir. Telurnya kecil dan agak keabu-abuan.


7. Gak Terancam, Tapi Tetap Harus Dijaga

Saat ini, Sogok Ontong masih masuk kategori Least Concern alias belum terancam punah menurut IUCN. Tapi itu bukan berarti kita boleh cuek.

Perubahan lingkungan, polusi, penggunaan pestisida berlebihan, dan penggundulan hutan tetap jadi ancaman buat mereka. Apalagi karena mereka sangat tergantung sama ketersediaan bunga dan tanaman untuk bertahan hidup.


8. Bisa Bantu di Pekarangan Rumah

Kalau kamu suka berkebun atau nanem bunga, kamu bisa bantu jaga populasi Sogok Ontong juga loh. Caranya gampang:

  • Tanam bunga yang berbentuk corong, kaya kembang sepatu, bunga kertas, atau lamtoro.

  • Jangan semprot tanaman pakai pestisida kimia.

  • Sediakan air bersih di wadah kecil.

  • Bikin suasana pekarangan tetap alami dan teduh.

Kalau kamu rutin nanem bunga, dijamin burung ini bakal sering mampir. Selain indah, kamu juga bantu pelestarian lingkungan!


9. Penutup: Si Kecil Bersuara Nyaring

Sogok Ontong emang kecil, tapi jangan salah, perannya besar. Selain cantik dan lucu, dia bantu penyerbukan, jaga keseimbangan ekosistem, dan bisa jadi indikator kualitas lingkungan.

Yuk kita kenali, cintai, dan lindungi makhluk hidup sekecil apa pun. Karena setiap spesies punya peran penting di bumi ini—termasuk si mungil penghisap madu ini.