Detail Budaya | GIWANG SUMSEL

Rumah yang Mengapung di Sungai Musi

Kalau kamu jalan-jalan ke Palembang https://www.containerhomesportugal.com/ , pasti nggak asing dengan pemandangan rumah-rumah terapung di pinggiran Sungai Musi. Nah, itulah yang disebut Rumah Rakit—rumah tradisional khas Palembang yang dibangun di atas rakit kayu dan mengapung di permukaan sungai.

Rumah ini bukan cuma tempat tinggal biasa, tapi punya cerita sejarah panjang dan mencerminkan cara hidup orang Palembang yang dekat banget dengan sungai. Bahkan, dulunya Sungai Musi jadi pusat kehidupan, transportasi, hingga perdagangan sejak masa Kerajaan Sriwijaya.


Dibuat Sederhana, Tapi Banyak Fungsinya

Rumah Rakit memang terlihat sederhana dari luar. Bangunannya kecil, berbentuk persegi panjang, dan biasanya beratapkan seng atau rumbia. Tapi jangan salah, rumah ini dirancang dengan perhitungan yang matang agar tetap seimbang di atas air.

Bagian dasar rumah dibuat dari rakit kayu atau drum plastik, tergantung zaman pembuatannya. Dinding dan lantainya memakai kayu ringan seperti meranti atau bambu. Semuanya disesuaikan agar tidak terlalu berat, tapi tetap kokoh menghadapi arus sungai.

Rumah ini punya ruang tamu, kamar tidur, dan dapur sederhana. Biasanya juga ada tempat untuk menambatkan perahu atau tempat menjemur ikan. Jadi, selain buat tinggal, rumah rakit juga dipakai buat usaha keluarga.


Dekat dengan Alam, Hidup Selaras dengan Sungai

Tinggal di Rumah Rakit bikin masyarakat Palembang terbiasa hidup dekat dengan alam. Mereka terbiasa mandi, mencuci, dan bahkan memancing langsung dari depan rumah. Anak-anak main air sore-sore sambil nyebur ke sungai, orang dewasa ngobrol di teras sambil ngopi dan lihat perahu lewat.

Cara hidup ini ngajarin kita pentingnya hidup selaras dengan alam, memanfaatkan sumber daya air tanpa merusaknya. Bahkan, Rumah Rakit bisa dibilang sebagai contoh hunian ramah lingkungan yang udah ada dari dulu.


Filosofi di Balik Rumah Rakit

Walaupun terlihat sederhana, Rumah Rakit punya makna filosofis yang dalam. Hidup di atas air mengajarkan keluwesan, kesederhanaan, dan adaptasi. Arus sungai yang berubah-ubah jadi simbol perubahan hidup yang harus dihadapi dengan tenang dan fleksibel.

Banyak orang tua bilang, tinggal di rumah rakit ngajarin kita buat nggak gampang goyah. Walau rumahnya di atas air, tapi tetap bisa berdiri dan jadi tempat yang hangat buat keluarga.


Ikon Budaya Sungai Musi

Dulu, jumlah Rumah Rakit di Sungai Musi sangat banyak. Dari hilir sampai hulu, kita bisa lihat deretan rumah yang mengapung. Tapi sekarang jumlahnya makin sedikit. Banyak yang tergusur karena pembangunan, ada juga yang beralih ke rumah darat karena faktor keamanan dan kenyamanan.

Tapi meskipun begitu, Rumah Rakit tetap jadi ikon budaya Palembang. Masih ada beberapa yang dipertahankan, bahkan dijadikan objek wisata atau rumah makan terapung. Beberapa komunitas budaya juga mulai mengenalkan kembali Rumah Rakit ke generasi muda lewat pameran, film dokumenter, dan kegiatan edukasi.


Perlu Dukungan untuk Tetap Bertahan

Karena makin jarang ditemui, Rumah Rakit sekarang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda dari Sumatera Selatan. Sayangnya, belum banyak bantuan atau perhatian serius buat merawat keberadaan rumah ini.

Padahal kalau dikelola dengan baik, Rumah Rakit bisa jadi daya tarik wisata budaya, sarana edukasi, sekaligus pengingat akan akar kehidupan masyarakat Palembang. Harapannya, ada kolaborasi antara warga, pemerintah, dan pelestari budaya untuk menyelamatkan tradisi unik ini.


Rumah Rakit dan Masa Depan

Di tengah pembangunan kota yang makin pesat, penting buat kita nginget bahwa budaya bukan cuma soal masa lalu, tapi juga bagian dari identitas. Rumah Rakit adalah simbol kearifan lokal masyarakat sungai—tentang hidup sederhana, kuat menghadapi arus, dan tetap terhubung dengan alam.

Buat generasi muda, mengenal Rumah Rakit bisa jadi awal buat lebih menghargai budaya sendiri. Dan siapa tahu, arsitektur seperti ini bisa jadi inspirasi buat rumah masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Penutup: Rumah Rakit, Warisan yang Perlu Dijaga

Rumah Rakit bukan cuma bangunan di atas sungai. Ia adalah bagian dari sejarah, cara hidup, dan filosofi masyarakat Palembang. Warisan ini patut dilestarikan, dikenalkan lagi ke anak-anak muda, dan kalau bisa, dihidupkan kembali dalam bentuk baru yang sesuai zaman.

Kalau kamu mampir ke Palembang, sempatkan lihat atau bahkan mampir ke Rumah Rakit yang masih tersisa. Dari sana, kamu bisa merasakan langsung bagaimana hidup di atas air—tenang, sederhana, tapi penuh makna.