Burung Endemik Ini Hanya Ada di Sulbar! Cek Daerah yang Paling Mudah  Temukan Mandar Dengkur - Manadoku

1. Kenalan Dulu Sama Mandar Dengkur

Pernah denger nama “mandar dengkur”? Namanya emang unik, kedengeran kayak suara orang tidur ya. Tapi ini sebenernya nama burung yang hidup di Sulawesi. Mandar dengkur atau Aramidopsis plateni adalah burung kecil yang lebih sering jalan daripada terbang. Burung ini containerhomesportugal.com nggak gampang ditemuin lho, soalnya dia pemalu dan tinggalnya di tempat yang jarang dijamah manusia—kayak rawa, ladang basah, atau sawah yang udah tua.

Mereka aktif pas sore hari, makanya sering disebut “penari senja ladang”. Gerakannya lincah, ngumpet-ngumpet, dan kadang kayak lagi nari sambil nyari makan.


2. Suara Dengkur yang Jadi Nama

Kenapa dinamain “dengkur”? Soalnya suara mereka tuh khas banget—mirip dengkuran pelan yang berulang. Nggak kayak burung pada umumnya yang nyaring atau cerewet, mandar dengkur suaranya lebih lembut dan misterius. Biasanya suaranya mulai terdengar pas matahari mulai turun. Bikin suasana ladang jadi magis banget, apalagi kalau senja dan kabut mulai turun.

Ini yang bikin para pengamat burung atau birdwatcher betah nongkrong di sawah cuma buat denger dan liat dia muncul.


3. Rumahnya Cuma Ada di Sulawesi

Mandar dengkur termasuk burung endemik, alias cuma bisa ditemukan di satu tempat: Sulawesi. Nggak ada di tempat lain di dunia. Mereka seneng tinggal di lahan basah, rawa, atau sawah tua yang udah nggak terlalu padat aktivitas manusia. Sayangnya, lahan kayak gitu makin dikit sekarang.

Perubahan fungsi lahan, pembakaran, dan pembukaan lahan jadi ancaman serius buat mereka. Banyak rawa dan sawah dikeringin atau dijadikan kebun sawit dan permukiman.


4. Penari Senja yang Terancam

Meski indah dan unik, status mandar dengkur saat ini cukup mengkhawatirkan. Menurut IUCN, burung ini masuk kategori “Hampir Terancam” (Near Threatened). Jumlah mereka nggak banyak, dan habitatnya makin sempit.

Salah satu tantangan terbesar dalam melindungi mereka adalah kurangnya data. Karena mereka susah ditemukan, jadi sulit juga buat para peneliti ngitung jumlah pastinya. Tapi yang pasti, keberadaan mereka jadi indikator bahwa ekosistem rawa dan ladang basah masih sehat.


5. Konservasi Bisa Dimulai dari Kita

Kita mungkin nggak langsung bisa nyelametin mandar dengkur, tapi kita bisa mulai dari hal kecil. Misalnya dengan nggak buang sampah sembarangan di alam, ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan, atau dukung komunitas konservasi lokal. Banyak juga kampanye edukasi soal pentingnya lahan basah buat kehidupan satwa liar termasuk si mandar dengkur ini.

Kalau kamu suka fotografi atau birdwatching, dokumentasikan keberadaan mereka tanpa ganggu habitatnya ya. Dan jangan lupa, bagikan info ini biar makin banyak orang tau soal mereka.


6. Indonesia Kaya, Tapi Butuh Dijaga

Indonesia punya banyak banget satwa unik yang nggak ada di negara lain. Sayangnya, banyak dari mereka yang terancam karena kita kurang peduli. Mandar dengkur salah satu contohnya. Mereka mungkin kecil dan jarang terlihat, tapi perannya di alam penting banget.

Melindungi satu spesies bisa berarti menyelamatkan satu ekosistem. Yuk, bareng-bareng jadi bagian dari gerakan cinta alam Indonesia!


Penutup: Jangan Sampai Cuma Jadi Cerita

Mandar dengkur, si penari senja ladang, adalah bagian dari keindahan yang diam-diam ada di sekitar kita. Jangan sampai mereka cuma tinggal nama atau foto di buku. Dengan sadar dan peduli, kita bisa bantu mereka tetap menari di senja hari, menemani ladang-ladang basah yang damai.